Joylada: Pengalaman dan Suka Duka Menggunakan Aplikasi Joylada
Joylada: Pengalaman dan Suka Duka Menggunakan Aplikasi Joylada. Setelah kemarin aku share tentang pengalaman menggunakan aplikasi wattpad, sekarang aku mau share pengalaman pakai Joylada.
Sebenarnya, aku buat akun di platform kepenulisan Joylada Indonesia ini sudah lama, tapi baru-baru ini saja sering nengoknya.
Kalian tahu, apa yang aku tengok? Ya apa lagi kalau bukan statistik pencapaian rupiah dan jumlah joy nya? Hahahahaa... Wajar kan. Manusiawi
Alasan Aku Suka Pakai Joylada Indonesia Sebagai Wadah Novelku
Ya. Salah satu platform kepenulisan selain wattpad yang aku sukai adalah Joylada. Kenapa? Berikut alasan-alasannya:
- Sama seperti wattpad, Joylada adalah situs atau platform kepenulisan online yang gratis. Jadi pembaca bisa baca gratis (Selama cerita dalam bab tersebut tidak dikunci author) dan yang nulis juga gratis. Enak kan?
-
Joylada ada iklannya. Namun, mereka fair dengan authornya. Meski receh, jika
ada yang baca cerita kita di Joylada, kita bisa mendapat rupian dari sini.
Perhitungannya dari banyaknya joy yang ada di cerita kita. Tapi aku nggak
tau juga perhitungan joy ke rupiah. Yang jelas, penulis tetap mendapat
uang meski cerita tidak dikunci.
Penghitungan penghasilan Joylada Indonesia
- Tidak ada sistem kontrak. Jadi, kita bisa menghapus cerita kita di Joylada tanpa harus ada denda atau yang lain. Misal nih, kita nggak bisa nerusin, atau cerita kita nggak ada yang baca, bisa kita hapus.
-
Ada cerita bentuk chatnya. Jadi jika suka baca dialog-dialog aja, joylada
tempatnya.
Joylada ada bentuk chat-nya
- Bisa dibaca hanya dengan link tanpa instal aplikasi. Namun, joy tetap terhitung. Artinya kita bisa dapat rupiah jika ada yang baca tulisan kita lewat share link meski yang baca tanpa aplikasi.
Namun, Disamping aku suka, tentu ada nggak sukanya. Apa saja itu?
Aku Males Pakai Joylada dengan Alasan Berikut ini
- Karena meski tanpa dikunci, author Joylada tetap mendapat fee, jadi terkesan pembaca hanya tukar baca untuk dapat rupiah. Maksudnya gini, nggak suka rela lah bacanya. Istilahnya Fakereader lah.
- Fan Board di Joylada dikotori oleh author yang pengen saling baca. Misal nih, "Kak, baca ceritaku dong. Tinggalin jejak ya. Nanti aku akan mampir di cerita kakak." Dengan adanya seperti itu, Fan board tidak berjalan seperti yang semestinya.
-
Kadang aku ada tawaran saling baca di Joylada. Ceritaku kan model story,
cerita dia pakai chat. Tanganku pegel harus pencet-pencet layar handphone
agar itu cerita model chatnya bisa ke-scroll. Sedangkan mereka tinggal
scroll ceritaku yang bentuk story. Paham nggak sih, kalian? Paham ya.
Capek readback Joylada chat
- Banyak komentar dari fake reader yang hanya komentar, "Jejak", "aku mampir", "Semangat" dan pokoknya komentarnya sama sekali nggak ada hubungannya dengan cerita di platform Joylada itu.
Itu aja sih yang nggak aku suka di Joylada. Tapi banyak sukanya daripada nggaknya. Ceritaku yang ada di wattpad aku pindah semua ke Joylada. Termasuk Dia Tak Lagi Milikku. Jika ingin cerita Joylada penyesalan, bisa kunjungi lapakku ya.
![]() |
Karyaku di Joylada |
Aku dapat untung lho dari sini. Banyak follower wattpad-ku yang migrasi ke Joylada hanya untuk membaca Dia Tak Lagi Milikku di Joylada.
Itulah suka dukaku ada di Joylada. Memang, semua aplikasi ada kekurangan dan kelebihannya. Yang jelas, aku suka dengan Joylada.
Kita tukar baca untuk saling dukung. Ya. Mereka menyebutnya saling dukung. Padahal saling dapat receh. wakakakakakkkk. Joylada: Pengalaman dan Suka Duka Menggunakan Aplikasi Joylada By Shalys Chan